Sabtu, 12 Februari 2011

Tahun 2020 Indonesia Kehabisan Guru

Kategori : Pendidikan | Oleh: Mochammad Asyhar

Kekurangan guru. Sungguh sebuah realitas potret pendidikan kita (salah satu sisi) yang sangat menyedihkan. Betapa tidak, pendidikan adalah modal utama terciptanya kemajuan peradaban sebuah bangsa. Di pihak lain, guru sebagai tenaga profesional di bidang ini justru jumlahnya semakin langka.

Lalu, apa jadinya jika pada tahun-tahun mendatang tidak mudah dijumpai sosok guru? Barangkali Anda semua sudah tahu jawabannya. Sudah pasti peradapan kebudayaan di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini semakin parah daripada kondisi sekarang. Mengapa sampai terjadi kondisi seperti ini?


KILAS BALIK
Keadaan pendidikan seperti dipaparkan pada bagian sebelumnya tentu tidak terjadi bagitu saja. Hal itu pasti ada pemicunya. Penyebab kekeurangan guru yang akan saya paparkan di sini bukan berasal dari hasil penelitian mendalam, tetapi sekadar pengamatan sekilas dan dugaan. Penyebab penurunan jumlah sumber daya manusia (SDM), dalam hal ini guru, akhir-akhir adalah ditutupnya lembaga-lembaga pendidikan keguruan.

Pada paruh pertama tahun 1990-an semua Sekolah Pendidikan Guru (SPG) dan Pendidikan Guru Agama (PGA) ditutup. Penutupan lembaga pendidikan tersebut beralasan bahwa jenjang pendidikan dasar sudah tidak layak lagi diajar oleh guru-guru tamatan SPG yang notabene hanya berjenjang pendidikan menengah. Sebagai gantinya dibukalah Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Selain itu, sebelum penutupan lembaga-lembaga pendidikan keguruan itu didahului dengan lahirnya sebuah kebijakan yang menetapkan bahwa lulusan SPG tidak otomatis atau langsung diangkat sebagai pegawai negeri, kecualai beberapa orang siswa berprestasi pada tiap angkatan. Akibatnya, banyak lulusan SPG yang beralih ke profesi lain, misalnya pekerja pabrik atau tambak. Fakta seperti ini sangat disayangkan karena para siswa SPG adalah siswa pilihan. Lulusan SLTP yang dapat diterima di SPG adalah siswa yang mempunyai NEM minimum 42,00 dan harus melalui ujian saringan yang bertahap-tahap. Hal itu menunjukkan bahwa yang dapat d iterima di SPG adalah manusia-manusia cerdas dan pilihan. Jadi, mereka sebenarnya adalah tenaga-tenaga potensial.

Berikutnya, menjelang akhir tahun 2000, semua IKIP di Indonesia berubah menjadi universitas meskipun masih ada beberapa STKIP dan FKIP di universitas-universitas. Perubahan status ini tentunya diikuti juga perubahan visi dan misi. Semula berstatus Lembaga Pendidikan Tinggi Keguruan (LPTK)sebagai pencetak tenaga-tenaga pendidik profesional berubah menjadi universitas yang mencetak sarjana-sarjana ilmu murni. Barangkali kebijakan ini bertujuan untuk mencapai target sarjana-sarjana andal di bidang IPTEK dalam rangka menyongsong lahirnya Negara Indonesia sebagai negara maju berbasis teknologi. Obsesi seperti ini sangat bagus. Akan tetapi, penyakit latah bangsa Indonesia ini sukar sekali hilang. Artinya, pada waktu kibijakan perubahan status IKIP menjadi universitas itu disetujui, seharusnya beberapa IKIP di Jawa, Sumatera dan Sulawesi yang sudah berkualitas tetap dipertahankan. Dengan demikian, jumlah guru nantinya tetap tercukupi karena sampai kapan pun sektor pendidikan di sebu ah bangsa tidak akan ditutup. Hal itu berarti bahwa sampai kapan pun tenaga guru masih dibutuhkan.

APA SOLUSINYA
Kekurangan guru, seperti diilustrasikan dalam iklan layanan masyarakat di televisi, baru terjadi pada jenjang pendidikan dasar. Apabila diamati, fenomena ini cukup realistis menggingat penutupan SPG dan PGA sudah hampir sepuluh tahun yang lalu. Lulusan PGSD pun tidak semuanya dapat diterima sebagai pegawai negeri. Sementara itu, pada jenjang pendidikan menengah fenomena kekurangan guru masih belum terasakan. Hal itu wajar karena penutupan IKIP-IKIP baru dua tiga tahun terakhir. BISAKAH ANDA BAYANGKAN PADA TAHUN 2020 MENDATANG?

Untuk mengatasi persoalan kekurangan guru pada jenjang pendidikan dasar, barangkali buah pikiran saya ini dapat dijadikan bahan diskusi. Setelah kebijakan yang menghentikan pengangkatan tenaga guru sekolah dasar (SD), banyak lulusan SPG atau PGA beralih profesi ke bidang lain. Hal itu seharusnya tidak boleh terjadi mengingat mereka adalah tenaga-tenaga pilihan. Ditambah lagi oleh sistem penerimaan mahasiswa PGSD. Dari awal dibukanya, PGSD menerima mahasiswa dari lulusan SMA. Materi soal tesnya pun disesuaikan dengan standar pengajaran di SLTA umum. Tentu saja hal ini merupakan kendala bagi lulusan SPG atau PGA untuk bersaing dengan lulusan SMA karena materi yang diajarkan di SLTA umum dan kejuruan sudah barang tentu berbeda. Akhirnya, para lulusasan SPG jarang yang diterima.

Pada saat perekrutan mahasiswa PGSD seharusnya yang diutamakan terlebih dahulu adalah lulusan SPG atau PGA. Baru kemudian setelah semua lulusan SPG atau PGA ini sudah habis, perekrutan dibuka untuk lulusan SMA.

Akhirnya, untuk mengatasi persoalan kekurangan guru SD, mengapa tidak dicoba untuk memanggil kembali lulusan SPG dan PGA yang belum sempat diterima sebagai guru negeri? Beri mereka beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di PGSD atau STKIP. Setelah lulus langsung diangkat sebagai tenaga guru negeri.

sumber: http://fai.uhamka.ac.id/post.php?idpost=207
Selengkapnya...

Jumat, 11 Februari 2011

SIMAK-UI 3 Juli 2011

SIMAK-UI adalah salah satu seleksi mahasiswa yang rutin dilakukan oleh Universitas Indonesia. Pada tahun 2011 ini Simak UI dilaksanakan secara serentak, sehingga siswa atau siapapun yang ingin masuk UI dapat mengikuti seleksi di beberapa lokasi kota terdekat dengan tempat tinggalnya, tanpa harus datang ke Depok. Untuk TA 2011/2012, mengikuti Permendiknas 34/2010, maka SIMAK-UI direncanakan tanggal 3 JULI 2011.


SIMAK-UI BUKAN jalur MANDIRI,dan UI tidak memiliki jalur Mandiri. Untuk Jenjang S1 Reguler, Biaya Pendidikannya sama jika diterima melalui jalur masuk lainnya seperti jalur PPKB (PMDK), SNMPTN dan Prestasi. Besarnya Biaya Pendidikan di S1 Regular adalah BERKEADILAN, bergantung kemampuan orangtua/wali.

Pendaftaran secara online direncanakan 3-24 Juni 2011. Dengan sekali ujian SIMAK-UI, siswa SMA dapat memilih S1 Reguler, Vokasi (D3), S1 Paralel, atau S1 Kelas Khusus Internasional (KKI).
info selenkapnya di http://simak.ui.ac.id/tentang-simak/arsip-berita/385-simak-ui-3-juli-2011
Selengkapnya...

Daftar Fakultas Kedokteran Di Indonesia

Fakultas kedokteran adalah sebuah institusi pendidikan tertiari atau bagian dari institusi tersebut, yang terlibat dalam pendidikan pelaku medis masa depan (dokter).

Kriteria masuk, metodologi pengajaran, dan program medis yang ditawarkan di sekolah-sekolah kedokteran bervariasi di seluruh dunia.

Di Indonesia sendiri banyak sekali terdapat universitas-universitas yang menawarkan fakultas kedokteran.

Berikut daftar universitas yang menawarkan fakultas kedokteran:

1. Nanggroe Aceh Darussalam
o Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
o Universitas Abulyatama, Aceh Besar


2. Sumatera Utara
o Universitas Sumatera Utara, Medan
o Universitas Islam Sumatera Utara, Medan
o Universitas Methodist Indonesia, Medan
o Universitas HKBP Nommensen, Medan
o Universitas Prima Indonesia, Medan

3. Sumatera Barat
o Universitas Andalas, Padang
o Universitas Baiturrahmah, Padang

4. Sumatera Selatan
o Universitas Sriwijaya, Palembang

5. Lampung
o Universitas Lampung, Bandar Lampung[
o Universitas Malahayati, Bandar Lampung

6. DKI Jakarta
o Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta
o Universitas Indonesia, Jakarta
o Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta
o Universitas Kristen Indonesia, Jakarta
o Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jakarta
o Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jakarta
o Universitas Tarumanagara, Jakarta
o Universitas Trisakti, Jakarta
o Universitas YARSI, Jakarta

7. Banten
o Universitas Pelita Harapan, Tangerang

8. Jawa Barat
o Universitas Kristen Maranatha, Bandung
o Universitas Padjajaran, Bandung
o Universitas Jenderal Ahmad Yani, Bandung
o Universitas Islam Bandung, Bandung

9. Jawa Tengah
o Universitas Diponegoro, Semarang
o Universitas Islam Sultan Agung, Semarang
o Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto
o Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta
o Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta
o Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta

10. Jawa Timur
o Universitas Airlangga, Surabaya
o Universitas Hang Tuah, Surabaya
o Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya
o Universitas Brawijaya, Malang
o Universitas Muhammadiyah Malang, Malang
o Universitas Islam Malang, Malang
o Universitas Jember, Jember

11. Yogyakarta
o Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
o Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta
o Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta
o Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta

12. Bali
o Universitas Udayana, Denpasar

13. Nusa Tenggara Barat
o Universitas Mataram, Mataram

14. Kalimantan Barat
o Universitas Tanjungpura, Pontianak

15. Kalimantan Selatan
o Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin

16. Kalimantan Timur
o Universitas Mulawarman, Samarinda

17. Sulawesi Utara
o Universitas Sam Ratulangi, Manado

18. Sulawesi Selatan
o Universitas Hasanuddin, Makassar
o Universitas Muslim Indonesia, Makassar

19. Papua
o Universitas Cendrawasih, Jayapura

sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_kedokteran
Selengkapnya...